Khamis, 7 Februari 2019

SEKUNTUM BUNGAH LAYU

*Apakah kita juga spt cerita yg di bawah ini...?*

*Silakan baca sampai akhir*

*SEKUNTUM BUNGA LAYU*

Seorang Pdt setengah tua datang ke suatu RS,... dia bermaksud membezuk seorang anak muda, Jemaatnya yg dalam 3 bln terakhir terkena cancer yg begitu ganas.

Yang aneh adalah dia membawa sekuntum bunga yang sdh layu.

Ketika bpk Pdt datang, sang pemuda senang pendetanya berkunjung kembali, lalu pdt itu meletakkan bunganya dan ngobrol2 dgn sang pemuda itu.

Dia menghibur pemuda itu yg dalam 3 bulan, tubuh yg macho, paras yg ganteng itu terkuras habis tinggal kulit dan tulang, akibat digerogoti sel2 kanker ganas dlm tubuh pemuda itu.

Berkali-kali Sang Pemuda itu berkata : Pak Pendeta, pak pendeta..kalau Tuhan menyembuhkan saya, saya akan melayani Tuhan. Saya akan mempersembahkan tubuh saya sebagai persembahan yg hidup bagi Tuhan.

Sang pendeta kemudian tertawa, tersenyum dan berkata : Saya doakan ya...

Setelah setelah ngobrol sana sini, sang pendeta kemudian berkata : saya pamit pulang dulu ya, ayuk kita berdoa. Setelah selesai berdoa, sang pendeta pun pamit pulang dan melangkah keluar dari kamar pemuda tsb.

Baru beberapa langkah bpk pendeta melangkah, terdengar teriakan lirih dari Sang pemuda tersebut : pak pendeta... pak pendeta... pak pendeta..

Pak pendeta pun menoleh, masuk kembali ke ruangan kamar sang pemuda dan bertanya : Ada apa anak muda?

Sang pemuda tersebut pun menjawab : Bolehkah saya bertanya ke bpk pendeta?

Sekali lagi sang pendeta menjawab: silakan, mau tanya apa nak?

Tadi bpk pendeta datang, saya bingung ..kenapa kali ini bpk pendeta datang dengan membawa sekuntum bunga yg sdh layu?, kata pemuda tsb.

Bpk pendeta pun tersenyum dan berkata boleh kah saya duduk kembali?

Ooh..silakan pak ...silakan pak, jawab pemuda tsb dgn suara yg lemah..

Lalu pak pendeta itu menatap sang pemuda dan berkata : Boleh kah aku berterus terang padamu hai anak muda?

Terus teranglah pak pendeta , jawab pemuda itu...jangan ada apa2 di antara kita, aku senang dgn keterus terangan bapak.

Lalu kemudian pendeta itu berkata : Nak.. ingatkah setahun yg lalu waktu ibu pendeta mendekati kamu dan berkata : Anak2 remaja membutuhkan pembimbing kelompok kecil, mau kah engkau membimbingnya?

Kemudian engkau menjawab ketika itu : "wadeuh bu pendeta, saya masih sibuk dg kuliah"

Setelah kamu masuk masa skripsi, ingatkah engkau..Teman2 mu di kepemudaan berkata : " Jadilah ketua komisi pemuda, ....engkau yg paling berkharisma".
Lagi2 engkau menolak dan berkata : Saya masih skripsi,.. betul? Itu yg kau katakan.

Ingatkah engkau setengah tahun yg lalu, ketika aku datang kepadamu dan berkata, "Pimpinlah koor di gereja kita, yg conductornya sdh pindah ke kota lain,... engkau yg berbakat".
 Tapi engkau menjawab apa saat itu?
Maaf, sekarang saya sedang berkerja.
Engkau selalu menolak bukan??

Tapi setelah engkau kena kanker dan beberapa kali aku datang bezuk , berkali-kali pula engkau berkata : pak pendeta.. pak pendeta.. tolong doakan saya; kalau Tuhan menyembuhkan saya, saya ingin mempersembahkan hidup saya kepada Tuhan!

Hai, anak muda..dengarkan aku..

Engkau sedang memberikan Tuhan sekuntum bunga yg sudah mulai layu..

Apakah kau pikir, Tuhan hanya layak menerima sekuntum bunga yg sdh layu??

Pemuda itu terdiam, tertunduk dan mulai menangis....
Air matanya mengalir keras, sekeras kalimat2 dari perkataan pendetanya tadi, tapi benar adanya.

Bukankah byk orang2 yg mengaku kristen, mungkin saya, kamu, keluarga, anak cucu kita seperti pemuda tsb di atas??

Kita sering berjanji jika Tuhan menyembuhkan, kita mau jadi pelayan Tuhan, mau mempersembahkan waktu dan hidup kita utk melayani Tuhan.
Tapi di saat spt itu, kita sedang memberikan sekuntum bunga yg telah layu, tubuh yg sisa, bagi Allah pencipta dan penebus kita.

*_Pengemis kah Allah??_*

*Pengamen di tengah jalan kah Allah??*

_Selayak itukah Dia di beri sisa tubuh, waktu, kesehatan yg mendekati sisa2 akhir_?

Di mana masa ketika saya dan engkau masih Perkasa, Sehat, berjaya , hidup berkelimpahan..
Di manakah kita???

Masa itu mungkin kita sibuk dgn ambisi pribadi kita, business kita, anak, keluarga kita, keinginan diri kita sendiri.

Jujurlah byk di antara kita yg spt itu bukan?

Ketika diminta dan ada kesempatan utk melayani Dia, selalu berkata: Aah..ntar y...
Aah nanti y.. 
Sampai kapan ntar dan nanti nya?

Kapan nanti nya?
Kapan nanti nya?
Kapan nantinya?

*_Setelah Alat pacu jantung ditanamkan dlm tubuh kitakah?_*

_Setelah selang2 infus menusuk di beberapa bagian tubuh kita?_

*Kapan nanti nya?*

_Setelah kena stroke? Lalu berkata : Tuhan pakailah aku.._

*Sekarang giliran Tuhan berkata : Nanti dulu, kau kira Aku cuma layak menerima barang bekas, barang sisa? engkau sedang memberikan aku sekuntum bunga yg layu!!*

*Betapa tidak tau dirinya saya dan kamu, berserta keluarga kita.. Tidak tau diri....*

_Siapakah yg merajut kita sewaktu di dlm kandungan orang tua kita. ?_

_Siapakah yg selalu menjaga, menopang dari segala mara bahaya, pada saat kita duduk berdiri, makan tidur, bahkan berkendara ataupun bertraveling dg aman?? TUHAN.._

_Siapa yg menuntun masa kecil sampai berhasil spt saat ini? TUHAN.._

_Siapa yg menyembuhkan sakit penyakit kita ataupun keluarga kita? TUHAN.._

*Yg paling penting.. Siapakah yg menebus kita dari Dosa dan hukuman kekal??*
 *TUHAN ALLAH..*

Lalu tidak layakkah jika Dia meminta dari kita, tubuh yg sehat, masa yg paling produktip gemilang dalam periode kehidupan kita sebagai persembahan yg hidup, kudus dan berkenan, ? sekaligus dupa yg harum di hadapan Allah.??

Puji Tuhan, tentu banyak anak2 Allah yg ketika berjaya, Tubuh yg sehat juga sejak muda bahkan dari kecil sdh memberikan diri bagi pekerjaan Allah, bahkan sejak dari Tubuh yg sehat kuat, sampai ketika tubuh lemah krn sakit penyakit pun, masih tetap melayani dan berkerja hidup bagi Allah..saksi2 Iman yg menguatkan ..

Tapi bagi kita yg belum spt saksi2 iman di atas....
Mari, _di hari ke 12 , tahun 2019 , di mana kita semua tidak tau kapan kita hrs berhenti,... mungkin banyak di antara kita yg saat ini sdh berusia di atas angka 30, 40 bahkan 50.. ibarat dalam sepak bola, babak pertama mungkin sdh terlewati dgn diisi segala ambisi keinginan pribadi, saat ini masuk atau baru masuk babak kedua.... masih ada kesempatan dan waktu utk berbalik arah, hidup utk melayani Dia, Jika sdh lama meninggalkan Dia.. mari kembali lah.. Cintai Dia lagi.._

_Bagi yg di dalam periode extra time 2 X15 menit pun, jika Tubuh hidup kita msh sehat berjaya, mari berikanlah utk Tuhan Allah.._

*Jgn tunggu injury time, mungkin sdh msk dlm kategori sekuntum bunga yg sdh layu..*

_Selamat merenungkan selama akhir pekan bersama suami/istri/anak2 ki ta.._

Jakarta, 12 Jan 2019, di tulis ulang tanpa edit ulang dari Pdt Benny Solihin dlm kotbah - *A Living Sacrifice.*

Tiada ulasan:

Catat Ulasan

πŸ’•πŸŒΉTerkadang sendiri itu jauh lebih baik.πŸŒΉπŸ’• Nikmatnya hidup sendiri Siang banting tulang Malam sendirian Berteman kesepian  π™‰π™žπ™ π™’π™–π™©...