Jumaat, 24 Mei 2019

๐Ÿ”†๐Ÿ”†๐Ÿ”†KISAH YANG TERNODA๐Ÿ”†๐Ÿ”†๐Ÿ”†

segelintir memory itu terngiang membawa diri pada kisah kemarin hitam putih dari dalamnya kini bercorak di relung² hati kisah indah itu memang telah berakhir sebuah pengkhianatan mengiringi kisahnya salah dan maaf jelas terucap tapi hati tetaplah rapuh maaf di terima tapi hati mencelah....                             ๐Ÿ”ฎ๐Ÿ”ฎ๐Ÿ”…kisah yang ternoda๐Ÿ”…๐Ÿ”ฎ๐Ÿ”ฎ

Ahad, 12 Mei 2019

SEKILAS TENTANG DANAU RANA MESE


Kamu pernah ke Danau Rane Mese? Jika pernah, apakah pernah lihat ada satu batu di sisi kiri jalan setapak menjelang turun ke danau? Konon, itu bukan batu biasa. Tetapi, Watu Sa'i de Empo Mese di Danau Rana Mese. Batu itu diangkat para darat (bidadari) dari dasar danau dan diletakkan di tempatnya itu. 



Dalam legendanya, Danau Rana Mese itu terjadi ketika seorang pemburu yang setelah berburu pagi siang malam, tidak mendapatkan satu ekorpun binatang (motang/babi hutan) buruannya. Lalu dia berniat untuk pulang kerumahnya,sebelum pulang dia mengeluarkan Siri pinang dalam bakulnya (Luni cepa) stelah selesai makan Siri Pinang di pulang keRumahnya.  tapi dlam perjalanan menuju kerumah dia kembali ke tempat di mana dia sedang makan siri pinang sebelum pulang, seakan² jalan menuju pulang sudah ditutup untknya sehingga tiga kali berturut² tpi hasilnya sama dan akhirnya dia lapar dan Dia putus asa. Lalu Naiklah dia di atas pohon di tengah lembah gunung itu. Dia ingin mengisi perutnya dngn memakan buah dari pohon tersebut. Selagi dia duduk di atas pohon, dia lihat ke bawah dan melihat gemerlap cincin emas di atas tanah itu. Buru-buru dia turun hendak mengambil cincin itu. Saat dia turun sampai di tanah, cincin itu hilang. Dia naik lagi pohon itu. Kembali duduk pada dahan pohon. Saat melihat ke bawah, dia melihat cincin itu. Kembali buru-buru turun hendak mengambil cincin itu. Seperti sebelumnya, begitu dia turun sampai di tanah, cincin itu hilang. Dia naik lagi. Melihat cincin itu lagi. Buru-buru turun. Cincin itu hilang. Begitu seterusnya. 





Sampai yang ketujuh kali, dia tidak lagi turun. Begitu dia lihat cincin di tanah, dia ambil tombak berburunya, dan melempar tombak itu ke tengah cincin tersebut. Ujung tombaknya menancap ke tanah bersama cincin itu. Hah! Kali ini tidak mungkin lagi cincin itu hilang. Katanya dalam hati. Dia buru-buru turun dari atas pohon. Lalu menarik tombaknya yang tertancap ke dalam tanah. Saat tombaknya tertarik, bukan cincin yang dilihatnya di ujung tombak, tapi dari bekas tancapan tombaknya di tanah itu meluap air yg begitu kuat,  seakan² sebuah pipa air yg terputus Makin lama makin besar dan mengejarnya dan Dia panik. Lalu dia berlari dan air itu trus mengejarnya dalam tidak sadar dia kembali ketempat di mana dia menancap tombak itu ke Cicin itu & akhirnya dia Naik lagi ke atas pohon. Dan dalam sekejap saja air memenuhi lembah itu. Dan dia tenggelam bersama pohon-pohon di lembah itu. Terjadilah Danau Rana Mese.
Pemburu bernama Empo Mese itu mati di dasar danau. Dan konon kemudian, kepala Empo Mese itu menjadi batu yang diangkat para Darat (bidadari) dari dasar danau dan diletakkan di tempat tepi jalan setapak itu.
Kalau kamu tidak mau bernasib sama seperti Empo Mese, jangan pernah duduk dan main-main dengan Batu Sa'i Empo Mese di Danau Rana Mese itu.
TERJADILAH DANAU RANA MESE

๐Ÿ’•๐ŸŒนTerkadang sendiri itu jauh lebih baik.๐ŸŒน๐Ÿ’• Nikmatnya hidup sendiri Siang banting tulang Malam sendirian Berteman kesepian  ๐™‰๐™ž๐™ ๐™ข๐™–๐™ฉ...